Ini hanyalah cerita tentang kita, Aku sudah bilang semuanya. Ku yakin kamu pasti tidak berpihak denganku. Ya sudah gpp, yang penting aku sudah cerita. 🙂
Lantas aku kembali bicara sendiri dengan jiwaku. Kayaknya doaku ga salah deh, cuma tinggal menunggu. 

Antrean untuk kesana butuh panggilan. Dan kurasa sudah waktunya aku mengambil sikap. Bukan karena siapa-siapa, karena memang sudah waktunya.

Jiwaku sudah sering menangis sendiri. Menyesali yang sudah terjadi. Namun aku bisa apa, aku bukan dianya.

Aku sudah sering menebak sendiri. Cuma aku Gak ambil pusing. 
Biarlah, Bahagiamu mungkin untuk mengenang dia.