Aku pernah diam-diam memperhatikanmu tanpa suara.
Walaupun kadang isi kepalaku penuh dengan tanda tanya, ada apa denganmu?
Makin kesini, jarak sudah terbiasa diantara kita.
Kinipun aku memilih bebas, lepas agar melupakan rasa sakit yang delusi.
Aku benci menunggumu kembali seperti dulu lagi.
Apa kamu sudah bosan? merasakan dirindukan olehku.
Barangkali diammu adalah jawaban dari tanyaku.
Biarlah, tak apa.
Catatan: sudah dibukukan
0 Komentar