DINDA
(Oleh : Rohimatul Afifah)
Semilir angin malam bergidik menerbangkan ujung baju putih dinda malam itu,lamunan yang tak kunjung usai membuat hari ini begitu bermasalah untuknya.
”Ya Allah, kemana langkahku harus kutuju??" Dinda tidak kuat lagi membendung air mata dan perasaannya yang terlalu lama disembunyikan. tiap kali kakinya melangkah selalu terinjak kerikil tajam yang melukai jiwanya.
"Huffft, dinda ndak boleh ngeluh ,ingat dunia mu bukan hanya hari ini ,tapi masih ada hari esok yang mungkin banyak kebebasan, kebenaran dan keadilan. Mungkin hari ini belum beruntung, coba lagi 🙂," kataku dalam hati.
"Kalaupun Dinda harus merasakan pahitnya hidup, Yaa mungkin ini modal ku melangkah menjemput Kebahagiaan. Memang bukan detik,menit,jam,hari,minggu,bulan,bahkan tahun ini tapi jalannya bermula dari aksi mu melawan tatapan orang lain dan bangkit dari senyum sinis yang tidak pernah percaya kalau kamu bisa berlari dan melewati perilaku semena-mena mereka ??”kata dinda kali ini dengan senyuman datar.
1 Komentar
Semangat!
BalasHapus